Senin, 28 April 2014
Senin, 21 April 2014
Test Pencapaian Hasil Belajar
Test ini akan menguji pencapaian hasil belajar kalian terhadap 3 materi terkait Kolega dan Pelanggan. Batas kelulusan test ini ialah 70, test ini terdiri dari 10 soal yang masing-masing soal bernilai 10.
Selamat Mengerjakan
Good Luck
Materi 3 Penampilan Prima
Materi Pembelajaran
Standar
Kompetensi : Menerapkan prinsip – prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan
Kompetensi Dasar
: 3 Memelihara standar
penampilan pribadi
Indikator : 3.1 Memahami pentingnya grooming dalam penampilan
prima
3.2
Memahami
kualitas kepribadian
3.3
Memahami
tata karma dalam lingkungan kerja
A. Pentingnya Grooming Dalam
Penampilan Prima
Penampilan
merupakan bentuk pernyataan dari atas penampilan yang menarik dan menimbulkan
rasa percaya diri. Di sisi lain, penampilan juga diartikan sebagai bentuk citra
diri yang terpancar dari diri seseorang dan merupakan sarana komunikasi antara
kita dengan orang lanin.
Grooming
adalah penampilan diri seseorang yang terjaga dan selalu rapi. Jadi grooming
dalam penampilan prima adalah penampilan diri seorang petugas pelayanan pada
saat dia bekerja memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Penampilan
menarik adalah salah satu kunci sukses dalam bekerja karena dapat memberikan
respon yang positif dan percaya. Penampilan diri yang baik dan menarik didukung
oleh penampilan luar dalam diri seseorang.
1.
Prinsip-Prinsip yang Perlu Diperhatikan
Dalam Penampilan Serasi :
a. Tata
Cara Bersolek dan Berhias
Cara bersolek dan
menggunakan perhiasan perlu sekali diperhatikan agar penampilan kita menarik
dan tidak terkesan norak atau seronok, dan diharapkan pula dalam bersolek dan
berhias melakukan sewajarnya saja atau tidak berlebihan.
b. Tata
Cara Berbusana yang Baik
Well groomed merupakan
istilah bahasa inggris yang menggambarkan orang berbusana resmi dengan baik dan
menarik. Dalam berbusana yang baik ada hal yang perlu diperhatikan, bahwasanya
busana atau pakaian yang kita kenakan hendaknya disesuiakan dengan situasi dan
kondisi yang sedang kita kenakan untuk kerja/dinas dan lain-lain. Adapun
jenis-jenis pakaian resmi menurut tatacara berbusana internasional adalah
sebagai berikut :
1)
Pakain lengkap
Pakaian lengkap terdiri atas pentaloon,
jas, dan dasi. Pada pagi hari hendaknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna
light colour. Pada waktu upacara kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan
lengkap.
2) Pakaian
resmi (Black Tie)
Pakain resmi terdiri dari celana hitam,
kemeja putih, dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam.
3) Dark
Suit
Merupakan pakaian resmi untuk budaya
berbusana bangsa Indonesia. Pakaian jenis ini dapat digunakan untuk pakain
sehari-hari. Contoh pakain batik.
2.
Ukuran Ketampanan dan Kecantikan
Kemampuan
seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa,
tangggungjawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan, sikap positif
atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Sedangkan kecantikan
seorang wanita sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik dan
menarik, antara lain jujur, setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual,
feminism, percaya diri, mandiri, dan keibuan.
B. Kuantitas Kepribadian
1. Arti
Kepribadian
Secara umum kepribadian
adalah semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan
untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang
datang dari luar maupun dalam.
Allport (seorang ahli
Psikologi) mengatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dari
sistem psikofisik yang unik (khas) pada diri individu yang turut menentukan
cara-cara penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sigmund Freud (sarjana
psikologi jerman) mengatakan bahwa kepribadian dibentuk oleh tiga kekuatan, id
(each), super ego (uber ich), dan ego(ich).
2. Proses
Pembentukan Kepribadian
Lingkungan merupakan
salah satu faktor yang sangat kuat terhadap proses pembentukan kepribadian. Dan
didasari oleh pemikiran tersebut, Jung menggolongkan tipe-tipe kepribadian
berdasarkan fungsinya dan reaksinya :
Berdasarkan fungsinya :
a. Kepribadian
sosial
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi
oleh akal sehat
b. Kepribadian
intuitif
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi
oleh firasat atau perasaan kira-kira.
c. Kepribadian
emosional
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi
oleh perasaan
d. Kepribadian
sensitive
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi
oleh kekuatan panca indera sehinga cepat bereaksi.
Berdasarkan reaksinya terhadap
lingkungan :
a. Kepribadian
ekstrovet
Merupakan kepribadian yang bersifat
terbuka, berorientasi kedunia luar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul,
dan mudah menyesuaikan diri.
b. Kepribadian
introvert
Merupakan kepribadian yang bersifat
tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam,
jarang bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuiakan diri.
c. Kepribadian
ambivert
Merupakan kepribadian campuran yang
tidak dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut oleh karena sifatnya
bervariasi.
3. Cara
Mengetahui Kekuatan Pribadi
Kekuatan pribadi
merupakan kemampuan diri yang dimilki oleh seseorang yang masih terpendam
didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata
dalam kehidupan diri manusia.
a. Bakat
Menurut Dr. H. Yul Iskandar, Ph, D. bakat
adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan
sesuatu aktifitas dan tugas lain, namun hasilnya lebih baik. Bakat ditentukan
oleh faktor keturunan, faktor pendidikan, pelatihan. Berikut jenis-jenis bakat
:
1) Bakat
verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.
2) Bakat
numerical, yaitu bakat tentang konsep dalam bentuk angka.
3) Bakat
sekolastik, yaitu kombinasi angka-angka dan kata-kata.
4) Bakat
abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka, tetapi terbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, dan posisi-posisinya.
5) Bakat
mekanik, yaitu tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas,
dan alat-alat lainnya.
6) Bakat
relasi ruang, yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi, atau
berpikir tiga dimensi.
7) Bakat
kecepatan ketelitian klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis-menulis,
ramu-meramu untuk laboratorium, dan lain-lain.
8) Bakat
bahasa yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa.
b. Minat
Minat adalah usaha dan kemauan untuk
mempelajari dan mencari sesuatu. Disisi lain minat merupakan kecenderungan atau
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat
bukanlah sesuatu yang statis atau berhenti, tetapi dinamis. jenis-jenis minat
menurut Guilford sebagai berikut :
1) Minat
Vokasional merujuk bidang-bidang pekerjaan
2) Minat
avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi
3) Minat
professional, seperti minat keilmuan, seni, dan kesejahteraan sosial
4) Minat
komersial, seperti minat pada pekerjaan dunia usaha, akuntansi,
kesekretariatan.
5) Minat
kegiatan fisik, seperti mekanik, afiasi, kagiatan luar, dll.
4. Cara
Mengevaluasi dan Memanfaatkan Kekuatan Pribadi
Cara memanfaatkan
kekuatan pribadi :
a. Berpikir
dan bertindak seperti orang-orang yang anda kagumi.
b. Memiliki
prinsip atau acuan-acuan perilaku yang kuat.
c. Tidak
mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang sifatnya sesaat dan menyesatkan.
d. Berdisiplin,
konsekuen, dan konsisten dalam berbuat baik.
e. Mampu
mengendalikan dan menjaga stabilitas emosi.
Evaluasi
adalah penialaian tehadap tingkat keberhasilan seseorang dalam sebuah program.
Evaluasi pribadi adalah menilai semua aspek perkembangan dan dinamika yang
selama ini terjadi dalam diri.
Kekuatan
pribadi antara lain, mampu merumuskan tujuan usaha, mengerti akan hakikat
hidupnya dalam bekerja, mensyukuri nikmat pemberian Tuhan akan akal budinya,
mempunyai etos kerja yang kuat, dan berusaha untuk maju.
Kelemahan
pribadi antara laian, tidak percaya pada kemampuannya, putus asa dan selalu
berfikir negative, tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan, serta malas
dan tidak mempunyai semangat kerja.
C.
Tata Krama Dalam Lingkungan Kerja
Tata karma adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan
pergaulan masyarakat setempat. Istilah tata krama terdiri dari kata tata dan
krama. Tata, artinya adat, aturan, norma, atau peraturan. Krama, artinya sopan
santun, kelakuan, tindakan, atau perbuatan. Jadi, tata krama berarti adat sopan
santun atau kebiasaan sopan santun.
1. Etika
Profesi dan Tata Krama
Etika profesi merupakan
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran yang diterima dan
ditaati para pegawai/karyawan, yaitu berupa peraturan-peraturan dan tatanan
yang harus ditaati semua karyawan suatu organisasi/instant/perusahaan tertentu
yang telah diketahuinya untuk dilaksanakan.
Etika adalah kebiasaan
baik atau peraturan yang diterima dan ditaati para karyawan dan telah mengendap
menjadi bersifat normatif.
Tata krama (etiket),
yaitu cara pergaulan antar manusia yang meliputi aturan-aturan, sopan santun
dan tata tertib yang harus dipatuhi dalam pergaulan hidup.
Ruang tempat kerja
dirancang untuk memperlamcar proses kerja efektif, efisien dan produktif,
dengan penataan tata letak yang teratur, nyaman, indah dan artistic. Tanggung
jawab dan kewajiban para karyawan adalah menjaga ruangan tempat kerja untuk
meningkatkan produktivitas kerja.
Tertib bekerja di
ruangan tempat kerja mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan hasil kerja yang
maksimal.
2. Bahasa
Tubuh
Bahasa tubuh, yaitu
gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh bagian yang digunakan
oleh seseorang untuk menyampaikan isi hatinya kepada orang lain, tanpa
menggunakan kata-kata. Gerak-gerik tubuh atau bagian tubuh seperti wajah, mata,
alis, tangan, dan bahu yang digunakan untuk mengungkapkan dan menyampaikan
maksud tertentu kepada orang lain.
Sebelum mengembangkan
bahasa sebagai alat komunikasi, orang mengggunakan bahasa tubuh untuk
menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka. Bahasa tubuh merupakan bentuk
interaksi atau hubungan antar manusia yang tidak menggunakan bahasa tertulis
atau lisan.
Komunikasi non verbal
adalah komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap katagori benda
lainnya, komunikasi melalui gerak isyarat dan komunikasi dengan gerakan tubuh.
3. Tingkah Laku Nonverbal yang Sering Mewarnai Komunikasi
a. Perilaku
Kinetik
Meliputi gerak tubuh seperti gerakan
badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, gerak mata, dll. Beberapa
perilaku kinetik antara lain :
1) Mata
a) Kontak
mata langsung, menunjukan adanya kesiapan untuk memulai wawancara atau hubungan
inter personal dan adanya perhatian yang sungguh-sungguh.
b) Mata berkerut/menyipit menunjukan sedang berfikir,
kebingungan, dan sedang mengingat sesuatu.
c) Mata menerawan menatap kesuatu tempat menunjukan
dilanda kebingungan dan tidak luwes dalam hubungan inter personal.
2) Wajah
a) Wajah menebar senyum dan mata berbinar, menunjukan
perasaan senang, bangga, dan bahagia.
b) Wajah dengan dahi berkerut dan mata menyipit
menunjukan sedang berfikir keras, kebingungan dan sedang gelisah.
c) Wajah dengan mata melotot dan mulut tertutup
menunjukan keadaan sedang marah.
d) Wajah dengan sorot mata kaku dan mulut mengatup,
menunjukan kebingungan, kecemasan dan perasaan takut.
3) Tangan
a) Tangan dengan jari-jari dikepalkan, menunjukan rasa
gemas dan kesal atau marah.
b) Tangan di atas denga jari-jari dikepalkan menunjukan
siap atau keberhasilan.
c) Tangan dengan kedua belah telapak disatukan menunjukan
berharap atau berdoa.
d) Tangan dengan kedua belah telapak bersatu jari
meremas, menunjukan kegelisahan/kekesalan.
4) Kaki
a) Keadaan
duduk kaki berselonjor, salah satu ditumpangkan menunjukan keadaan santai.
b) Dalam
keadaan duduk dan kaki pada posisi tegak menunjukan kesiapan.
c) Keadaan
duduk kaki digoyangkan menunjukan berusaha sanai dan keadaan cemas atau gemas.
d) Keadaan
berdiri kaki tegak menunjukan keadaan siap.
e) Keadaan
berdiri kaki bergetar menunjukan rasa malu, rasa takut dan rasa tidak biasa
(demam panggung).
5) Mulut
a) Mulut
dengan senyuman menunjukan perasaan senang, keadaan sedang baik, dan menyetujui
sesuatu.
b) Mulut
dengan cibiran menunjukan ketidakpuasan, ketidaksetujuan dan melecehkan
sesuatu.
c) Mulut
cemberut menunjukkan ketidaksukaan, ketidaksetujuan, dan marah.
d) Mulut
dengan bibir terkatup rapat menunjukan ada tekanan perasaan, frustasi, dan
menahan amarah.
e) Mulut
dengan bibir bawah sedikit digigit, menunjukan kecemasan, sedikit rasa takut,
dan rasa malu atau kesedihan.
f) Mulut dengan kedua bibir terbuka menunjukan keheranan
teramat sangat dan ketakutan luar biasa.
g) Mulut
ditutup telapak tangan menunjukan rasa malu
6) Bahu
a) Bahu
mendatar dengan dada agak dibusungkan menunjukan keadaan baik atau sedang bersuka
cita.
b) Bahu
lemas agak bungkuk/melengkung menunjukan kondisi diri kurang baik dan sedih
atau sakit.
c) Mengangkat
bahu menunjukan ketidakpastian, tidak tahu apa yang harus dilakukan, teka-teki,
frustasi, dan tanda menyerah.
7) Seluruh
tubuh
a) Tubuh
sering bergarak, berubah cepat, tubuh tidak bisa diam menunjukan kegelisahan,
kekhawatiran, dan kecemasan.
b) Gerak
tubuh wajar dan tenang menunjukan percaya diri.
b. Para
linguistic
Merupakan jenis komunikasi yang
berkaitan dengan bagaimana cara seseorang mengungkapkan dan menyampaikan
pembicaraan dan sekaligus menunjukan keadaan emosi dan sikapnya. Beberapa
isyarat vocal yang dapat disimak oleh pendengarnya antara lain :
1) Tingkat
suara
a) Suara
lemah atau hanya berbisik sulit terdengar menunjukan pribadi yang sulit membuka
diri, pribadi tertutup, dan pribadi yang sangat hati-hati.
b) Perubahan
suara yang tidak teratur, menunjukan kesulitan, keraguan, dan rasa kurang mampu
terhadap topic yang sedang dibahas.
2) Lancar
tidaknya berbicara
a) Kelancaran
dalam berbicara menunjukan kesiapan dan kemampuan menguasai materi yang
dibahas.
b) Kegagapan/keraguan
dalam berbicara menunjukan kecemasan, kurang menguasai materi, dan kurang
tenang.
c) Berbicara
dipenuhi keluhan, tersendat-sendat atau sering memandang kearah orang yang
disegani, menunjukan adanya tekanan emosional dan ketergantunga kepada pihak
lain.
d) Seringkali
diam saat berbicara menunjukan kesulitan merangkai kata yang tepat dan bingung
mencari apa yang harus disampaikan.
c. Proksemik
Merupakan
keterkaitan individu yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingungan atau
ruang. Misalnya
pengaturan perlengkapan ruang tamu, pengaturan posisi tempat duduk.
1) Jarak
Dalam suatu ruangan pertemuan, jarak
untuk komunikasi biasanya diatur atau disesuaikan dengan luas ruangan dan
jumlah orang. Tujuannya untuk memudahkan kelancaran berkomunikasi. Berikut
orang-orang yang tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditetapkan
a) Seseorang
sengaja menjauhkan diri dari lawan bicara menunjukan :
(1) Orang
tersebut tidak ingin terlibat banyak komunikasi.
(2) Hanya
ingin mendengar tidak ikut bicara.
(3) Tidak
menyukai lawan bicaranya
b) Seseorang
yang mau mengikuti apa yang sudah diatur menunjukan :
(1) Orang
tersebut sudah siap ikut berbicara.
(2) Siap
berinteraksi atau membuka diri dengan pihak lain.
2) Posisi
tempat duduk dalam ruangan
Demi kelancaran komunikasi, posisi
tempat duduk diatur bebas tanpa pembatas atau tidak menggunakan meja untuk
membatasi komunikator dengan komunikan.
4. Tata
Krama dalam Jamuan Bisnis (Table Manner)
Secara umum tata krama jamuan bisnis
sebagai berikut:
a. Konfirmasikan
janji pertemuan, termasuk waktu dan tempat, sehari sebelumnya.
b. Usahakan datang 10 menit sebelum jamuan dimulai.
c. Saat
jamuan makan tiba, kita mengambil tempat untuk duduk.
d. Matikan
alat-alat komunikasi.
e. Jangan
meletakkan benda-benda pribadi di atas meja seperti kaca mata, dompet dll
f. Dahulukanlah
penggunaan alat-alat makan seperti sendok, pisau dan garpu yang dimulai dari
deretan yang paling luar disisi kiri dan kanan.
g. Menjaga
irama atau kecepatan makan.
h. Jangan bersendawa terlalu keras hingga terdengar.
i.
Apabila ruangan makan ber-AC kita harus
menahan keinginan untuk merokok.
j.
Apabila anda seorang wanita, jangan
meninggalkan noda lipstick pada gelas.
5. Tata Cara Percakapan Selama Jamuan Bisnis
Tujuan dari
jamuan bisnis adalah untuk mencapai kesepakatan bersama mengenai kegiatan
bisnis yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Secara umum tata cara
percakapan selama jamuan bisnis adalah sebagai berikut:
a. Lakukan basa-basi sejenak sebelum acara makan dimulai.
b. Janganlah membicarakan masalah yang sensitive seperti
masalah pribadi atau masalah politik yang dapat menimbulkan salah paham.
c. Apabila mengundang lebih dari satu rekan bisnis
pembicaraan jangan hanya terfokus pada satu orang.
d. Basa-basi jangan terlalu meluas mulailah masuk pada
permasalahan bisnis yang dibicarakan.
e. Berbicaralah secara teratur dan sopan setelah makan
ditelan dan bibir sudah diusap bersih oleh serbet.
f. Pada waktu berbicara, sebaiknya mulut dibuka
secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak terkancing karena hal ini akan membuat
suara kurang terdengar.
g. Waktu berbicara hendaknya anda mengambl jarak sesuai
dengan orang yang anda ajak bicara, dalam arti tidak terlalu dekat atau tidak
terlalu jauh.
h. Aturlah irama atau kecepatan amakan anda secara baik,
jangan terlalu cepat atau lambat.
Langganan:
Postingan (Atom)