Halaman

Senin, 21 April 2014

Materi 3 Penampilan Prima



Materi Pembelajaran

Standar Kompetensi    : Menerapkan prinsip – prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan
Kompetensi Dasar       : 3       Memelihara standar penampilan pribadi
Indikator                      : 3.1   Memahami pentingnya grooming dalam penampilan prima
3.2       Memahami kualitas kepribadian
3.3       Memahami tata karma dalam lingkungan kerja

A.    Pentingnya Grooming Dalam Penampilan Prima
Penampilan merupakan bentuk pernyataan dari atas penampilan yang menarik dan menimbulkan rasa percaya diri. Di sisi lain, penampilan juga diartikan sebagai bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang dan merupakan sarana komunikasi antara kita dengan orang lanin.
Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga dan selalu rapi. Jadi grooming dalam penampilan prima adalah penampilan diri seorang petugas pelayanan pada saat dia bekerja memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Penampilan menarik adalah salah satu kunci sukses dalam bekerja karena dapat memberikan respon yang positif dan percaya. Penampilan diri yang baik dan menarik didukung oleh penampilan luar dalam diri seseorang.

1.      Prinsip-Prinsip yang Perlu Diperhatikan Dalam Penampilan Serasi :
a.       Tata Cara Bersolek dan Berhias
Cara bersolek dan menggunakan perhiasan perlu sekali diperhatikan agar penampilan kita menarik dan tidak terkesan norak atau seronok, dan diharapkan pula dalam bersolek dan berhias melakukan sewajarnya saja atau tidak berlebihan.
b.      Tata Cara Berbusana yang Baik
Well groomed merupakan istilah bahasa inggris yang menggambarkan orang berbusana resmi dengan baik dan menarik. Dalam berbusana yang baik ada hal yang perlu diperhatikan, bahwasanya busana atau pakaian yang kita kenakan hendaknya disesuiakan dengan situasi dan kondisi yang sedang kita kenakan untuk kerja/dinas dan lain-lain. Adapun jenis-jenis pakaian resmi menurut tatacara berbusana internasional adalah sebagai berikut :
1)        Pakain lengkap
Pakaian lengkap terdiri atas pentaloon, jas, dan dasi. Pada pagi hari hendaknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna light colour. Pada waktu upacara kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan lengkap.
2)      Pakaian resmi (Black Tie)
Pakain resmi terdiri dari celana hitam, kemeja putih, dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam.
3)      Dark Suit
Merupakan pakaian resmi untuk budaya berbusana bangsa Indonesia. Pakaian jenis ini dapat digunakan untuk pakain sehari-hari. Contoh pakain batik.

2.      Ukuran Ketampanan dan Kecantikan
Kemampuan seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa, tangggungjawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan, sikap positif atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Sedangkan kecantikan seorang wanita sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik dan menarik, antara lain jujur, setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual, feminism, percaya diri, mandiri, dan keibuan.

B.     Kuantitas Kepribadian

1.      Arti Kepribadian
Secara umum kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari luar maupun dalam.
Allport (seorang ahli Psikologi) mengatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik yang unik (khas) pada diri individu yang turut menentukan cara-cara penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sigmund Freud (sarjana psikologi jerman) mengatakan bahwa kepribadian dibentuk oleh tiga kekuatan, id (each), super ego (uber ich), dan ego(ich).

2.      Proses Pembentukan Kepribadian
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat kuat terhadap proses pembentukan kepribadian. Dan didasari oleh pemikiran tersebut, Jung menggolongkan tipe-tipe kepribadian berdasarkan fungsinya dan reaksinya :
Berdasarkan fungsinya :
a.       Kepribadian sosial
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi oleh akal sehat
b.      Kepribadian intuitif
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan kira-kira.
c.       Kepribadian emosional
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan
d.      Kepribadian sensitive
Merupakan kepribadian yang dipengaruhi oleh kekuatan panca indera sehinga cepat bereaksi.

Berdasarkan reaksinya terhadap lingkungan :
a.       Kepribadian ekstrovet
Merupakan kepribadian yang bersifat terbuka, berorientasi kedunia luar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul, dan mudah menyesuaikan diri.
b.      Kepribadian introvert
Merupakan kepribadian yang bersifat tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, jarang bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuiakan diri.
c.       Kepribadian ambivert
Merupakan kepribadian campuran yang tidak dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut oleh karena sifatnya bervariasi.

3.      Cara Mengetahui Kekuatan Pribadi
Kekuatan pribadi merupakan kemampuan diri yang dimilki oleh seseorang yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.

a.       Bakat
Menurut Dr. H. Yul Iskandar, Ph, D. bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan sesuatu aktifitas dan tugas lain, namun hasilnya lebih baik. Bakat ditentukan oleh faktor keturunan, faktor pendidikan, pelatihan. Berikut jenis-jenis bakat :
1)      Bakat verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
2)      Bakat numerical, yaitu bakat tentang konsep dalam bentuk angka.
3)      Bakat sekolastik, yaitu kombinasi angka-angka dan kata-kata.
4)      Bakat abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka, tetapi terbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk, dan posisi-posisinya.
5)      Bakat mekanik, yaitu tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas, dan alat-alat lainnya.
6)      Bakat relasi ruang, yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi, atau berpikir tiga dimensi.
7)      Bakat kecepatan ketelitian klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis-menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, dan lain-lain.
8)      Bakat bahasa yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa.

b.      Minat
Minat adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari dan mencari sesuatu. Disisi lain minat merupakan kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat bukanlah sesuatu yang statis atau berhenti, tetapi dinamis. jenis-jenis minat menurut Guilford sebagai berikut :
1)      Minat Vokasional merujuk bidang-bidang pekerjaan
2)      Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi
3)      Minat professional, seperti minat keilmuan, seni, dan kesejahteraan sosial
4)      Minat komersial, seperti minat pada pekerjaan dunia usaha, akuntansi, kesekretariatan.
5)      Minat kegiatan fisik, seperti mekanik, afiasi, kagiatan luar, dll.

4.      Cara Mengevaluasi dan Memanfaatkan Kekuatan Pribadi
Cara memanfaatkan kekuatan pribadi :
a.       Berpikir dan bertindak seperti orang-orang yang anda kagumi.
b.      Memiliki prinsip atau acuan-acuan perilaku yang kuat.
c.       Tidak mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang sifatnya sesaat dan menyesatkan.
d.      Berdisiplin, konsekuen, dan konsisten dalam berbuat baik.
e.       Mampu mengendalikan dan menjaga stabilitas emosi.
Evaluasi adalah penialaian tehadap tingkat keberhasilan seseorang dalam sebuah program. Evaluasi pribadi adalah menilai semua aspek perkembangan dan dinamika yang selama ini terjadi dalam diri.
Kekuatan pribadi antara lain, mampu merumuskan tujuan usaha, mengerti akan hakikat hidupnya dalam bekerja, mensyukuri nikmat pemberian Tuhan akan akal budinya, mempunyai etos kerja yang kuat, dan berusaha untuk maju.
Kelemahan pribadi antara laian, tidak percaya pada kemampuannya, putus asa dan selalu berfikir negative, tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan, serta malas dan tidak mempunyai semangat kerja.
C.    Tata Krama Dalam Lingkungan Kerja
Tata karma adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan masyarakat setempat. Istilah tata krama terdiri dari kata tata dan krama. Tata, artinya adat, aturan, norma, atau peraturan. Krama, artinya sopan santun, kelakuan, tindakan, atau perbuatan. Jadi, tata krama berarti adat sopan santun atau kebiasaan sopan santun.
1.      Etika Profesi dan Tata Krama
Etika profesi merupakan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran yang diterima dan ditaati para pegawai/karyawan, yaitu berupa peraturan-peraturan dan tatanan yang harus ditaati semua karyawan suatu organisasi/instant/perusahaan tertentu yang telah diketahuinya untuk dilaksanakan.
Etika adalah kebiasaan baik atau peraturan yang diterima dan ditaati para karyawan dan telah mengendap menjadi bersifat normatif.
Tata krama (etiket), yaitu cara pergaulan antar manusia yang meliputi aturan-aturan, sopan santun dan tata tertib yang harus dipatuhi dalam pergaulan hidup.
Ruang tempat kerja dirancang untuk memperlamcar proses kerja efektif, efisien dan produktif, dengan penataan tata letak yang teratur, nyaman, indah dan artistic. Tanggung jawab dan kewajiban para karyawan adalah menjaga ruangan tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Tertib bekerja di ruangan tempat kerja mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan hasil kerja yang maksimal.
2.      Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh, yaitu gerakan reflek/nonreflek dari suatu bagian atau seluruh bagian yang digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan isi hatinya kepada orang lain, tanpa menggunakan kata-kata. Gerak-gerik tubuh atau bagian tubuh seperti wajah, mata, alis, tangan, dan bahu yang digunakan untuk mengungkapkan dan menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain.
Sebelum mengembangkan bahasa sebagai alat komunikasi, orang mengggunakan bahasa tubuh untuk menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka. Bahasa tubuh merupakan bentuk interaksi atau hubungan antar manusia yang tidak menggunakan bahasa tertulis atau lisan.
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap katagori benda lainnya, komunikasi melalui gerak isyarat dan komunikasi dengan gerakan tubuh.
3.      Tingkah Laku Nonverbal yang Sering Mewarnai Komunikasi
a.       Perilaku Kinetik
Meliputi gerak tubuh seperti gerakan badan, gerakan anggota tubuh, ekspresi wajah, gerak mata, dll. Beberapa perilaku kinetik antara lain :
1)      Mata
a)      Kontak mata langsung, menunjukan adanya kesiapan untuk memulai wawancara atau hubungan inter personal dan adanya perhatian yang sungguh-sungguh.
b)      Mata berkerut/menyipit menunjukan sedang berfikir, kebingungan, dan sedang mengingat sesuatu.
c)      Mata menerawan menatap kesuatu tempat menunjukan dilanda kebingungan dan tidak luwes dalam hubungan inter personal.
2)      Wajah
a)      Wajah menebar senyum dan mata berbinar, menunjukan perasaan senang, bangga, dan bahagia.
b)      Wajah dengan dahi berkerut dan mata menyipit menunjukan sedang berfikir keras, kebingungan dan sedang gelisah.
c)      Wajah dengan mata melotot dan mulut tertutup menunjukan keadaan sedang marah.
d)     Wajah dengan sorot mata kaku dan mulut mengatup, menunjukan kebingungan, kecemasan dan perasaan takut.
3)      Tangan
a)      Tangan dengan jari-jari dikepalkan, menunjukan rasa gemas dan kesal atau marah.
b)      Tangan di atas denga jari-jari dikepalkan menunjukan siap atau keberhasilan.
c)      Tangan dengan kedua belah telapak disatukan menunjukan berharap atau berdoa.
d)     Tangan dengan kedua belah telapak bersatu jari meremas, menunjukan kegelisahan/kekesalan.
4)      Kaki
a)      Keadaan duduk kaki berselonjor, salah satu ditumpangkan menunjukan keadaan santai.
b)      Dalam keadaan duduk dan kaki pada posisi tegak menunjukan kesiapan.
c)      Keadaan duduk kaki digoyangkan menunjukan berusaha sanai dan keadaan cemas atau gemas.
d)     Keadaan berdiri kaki tegak menunjukan keadaan siap.
e)      Keadaan berdiri kaki bergetar menunjukan rasa malu, rasa takut dan rasa tidak biasa (demam panggung).
5)      Mulut
a)      Mulut dengan senyuman menunjukan perasaan senang, keadaan sedang baik, dan menyetujui sesuatu.
b)      Mulut dengan cibiran menunjukan ketidakpuasan, ketidaksetujuan dan melecehkan sesuatu.
c)      Mulut cemberut menunjukkan ketidaksukaan, ketidaksetujuan, dan marah.
d)     Mulut dengan bibir terkatup rapat menunjukan ada tekanan perasaan, frustasi, dan menahan amarah.
e)      Mulut dengan bibir bawah sedikit digigit, menunjukan kecemasan, sedikit rasa takut, dan rasa malu atau kesedihan.
f)       Mulut dengan kedua bibir terbuka menunjukan keheranan teramat sangat dan ketakutan luar biasa.
g)      Mulut ditutup telapak tangan menunjukan rasa malu
6)      Bahu
a)      Bahu mendatar dengan dada agak dibusungkan menunjukan keadaan baik atau sedang bersuka cita.
b)      Bahu lemas agak bungkuk/melengkung menunjukan kondisi diri kurang baik dan sedih atau sakit.
c)      Mengangkat bahu menunjukan ketidakpastian, tidak tahu apa yang harus dilakukan, teka-teki, frustasi, dan tanda menyerah.
7)      Seluruh tubuh
a)      Tubuh sering bergarak, berubah cepat, tubuh tidak bisa diam menunjukan kegelisahan, kekhawatiran, dan kecemasan.
b)      Gerak tubuh wajar dan tenang menunjukan percaya diri.
b.      Para linguistic
Merupakan jenis komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana cara seseorang mengungkapkan dan menyampaikan pembicaraan dan sekaligus menunjukan keadaan emosi dan sikapnya. Beberapa isyarat vocal yang dapat disimak oleh pendengarnya antara lain :
1)      Tingkat suara
a)      Suara lemah atau hanya berbisik sulit terdengar menunjukan pribadi yang sulit membuka diri, pribadi tertutup, dan pribadi yang sangat hati-hati.
b)      Perubahan suara yang tidak teratur, menunjukan kesulitan, keraguan, dan rasa kurang mampu terhadap topic yang sedang dibahas.
2)      Lancar tidaknya berbicara
a)      Kelancaran dalam berbicara menunjukan kesiapan dan kemampuan menguasai materi yang dibahas.
b)      Kegagapan/keraguan dalam berbicara menunjukan kecemasan, kurang menguasai materi, dan kurang tenang.
c)      Berbicara dipenuhi keluhan, tersendat-sendat atau sering memandang kearah orang yang disegani, menunjukan adanya tekanan emosional dan ketergantunga kepada pihak lain.
d)     Seringkali diam saat berbicara menunjukan kesulitan merangkai kata yang tepat dan bingung mencari apa yang harus disampaikan.
c.       Proksemik
Merupakan keterkaitan individu yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingungan atau ruang. Misalnya pengaturan perlengkapan ruang tamu, pengaturan posisi tempat duduk.
1)      Jarak
Dalam suatu ruangan pertemuan, jarak untuk komunikasi biasanya diatur atau disesuaikan dengan luas ruangan dan jumlah orang. Tujuannya untuk memudahkan kelancaran berkomunikasi. Berikut orang-orang yang tidak mau mengikuti aturan yang sudah ditetapkan
a)      Seseorang sengaja menjauhkan diri dari lawan bicara menunjukan :
(1)   Orang tersebut tidak ingin terlibat banyak komunikasi.
(2)   Hanya ingin mendengar tidak ikut bicara.
(3)   Tidak menyukai lawan bicaranya
b)      Seseorang yang mau mengikuti apa yang sudah diatur menunjukan :
(1)   Orang tersebut sudah siap ikut berbicara.
(2)   Siap berinteraksi atau membuka diri dengan pihak lain.
2)      Posisi tempat duduk dalam ruangan
Demi kelancaran komunikasi, posisi tempat duduk diatur bebas tanpa pembatas atau tidak menggunakan meja untuk membatasi komunikator dengan komunikan.
4.      Tata Krama dalam Jamuan Bisnis (Table Manner)
Secara umum tata krama jamuan bisnis sebagai berikut:
a.       Konfirmasikan janji pertemuan, termasuk waktu dan tempat, sehari sebelumnya.
b.      Usahakan datang 10 menit sebelum jamuan dimulai.
c.       Saat jamuan makan tiba, kita mengambil tempat untuk duduk.
d.      Matikan alat-alat komunikasi.
e.       Jangan meletakkan benda-benda pribadi di atas meja seperti kaca mata, dompet dll
f.       Dahulukanlah penggunaan alat-alat makan seperti sendok, pisau dan garpu yang dimulai dari deretan yang paling luar disisi kiri dan kanan.
g.      Menjaga irama atau kecepatan makan.
h.      Jangan bersendawa terlalu keras hingga terdengar.
i.        Apabila ruangan makan ber-AC kita harus menahan keinginan untuk merokok.
j.        Apabila anda seorang wanita, jangan meninggalkan noda lipstick pada gelas.
5.      Tata Cara Percakapan Selama Jamuan Bisnis
Tujuan dari jamuan bisnis adalah untuk mencapai kesepakatan bersama mengenai kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Secara umum tata cara percakapan selama jamuan bisnis adalah sebagai berikut:
a.       Lakukan basa-basi sejenak sebelum acara makan dimulai.
b.      Janganlah membicarakan masalah yang sensitive seperti masalah pribadi atau masalah politik yang dapat menimbulkan salah paham.
c.       Apabila mengundang lebih dari satu rekan bisnis pembicaraan jangan hanya terfokus pada satu orang.
d.      Basa-basi jangan terlalu meluas mulailah masuk pada permasalahan bisnis yang dibicarakan.
e.       Berbicaralah secara teratur dan sopan setelah makan ditelan dan bibir sudah diusap bersih oleh serbet.
f.       Pada waktu berbicara, sebaiknya mulut dibuka secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak terkancing karena hal ini akan membuat suara kurang terdengar.
g.      Waktu berbicara hendaknya anda mengambl jarak sesuai dengan orang yang anda ajak bicara, dalam arti tidak terlalu dekat atau tidak terlalu jauh.
h.      Aturlah irama atau kecepatan amakan anda secara baik, jangan terlalu cepat atau lambat.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar